Hizib yang cukup populer dan dikenal
oleh masyarakat luas salah satunya adalah Hizib Nashar. Hizib Nashar dikenal
pula dengan nama Hizib Qahr. Hizib ini merupakan wirid yang istiqamah diamalkan
para penganut tarekat Qadiriah dan Syadziliyah. Hal ini tak lepas dari peran
penyusun dari hizib ini yang juga merupakan ‘kiblat’ dari tarekat Syadziliyah,
yakni Wali Qutb Syekh Abi Hasan as-Syadzili.
Hizib Nashar terkenal sebagai bacaan
hizib yang berfaedah untuk menangkal ‘serangan’ dari musuh yang merasa dengki
dengan perjuangan dan pencapaian seseorang. Hal demikian seperti yang
dijelaskan dalam referensi berikut:
وهو حزب مشهور ومعروف بعظمته بالإنتصار على الخصوم والأعداء
حتى لا يبقى منهم ولا يذر ويسميه البعض حزب القهر لشدة ما يفعله بالعدو
“Hizib ini merupakan hizib yang masyhur
dan terkenal keagungannya dengan menolong pembacanya untuk mengalahkan terhadap
musuh, hingga musuh menjadi tak tersisa sama sekali. Hizib ini juga dinamakan
dengan hizib al-qahr (penakluk) karena kerasnya efek penaklukkan hizib ini
terhadap musuh” (Sayyid Mukhlif Yahya al-‘Ali
al-Hudzaifi al-Husaini, al-Kunuz an-Nuraniyah, hal. 366).
Mengamalkan Hizib
Nashar perlu sangat berhati-hati, terutama saat meniatkan wirid ini untuk
seseorang yang dianggap musuh oleh pengamal Hizib Nashar. Jangan
sampai musuh yang dimaksud adalah orang yang hanya sebatas tidak disukai karena
alasan yang bersifat pribadi (Hadzzin Nafsi). Sebab, jika demikian maka
dampak dari bacaan hizib ini akan kembali pada pembaca. Hal demikian seperti
yang disinggung dalam kitab al-Mafakhir al-‘Aliyah fi al-Ma’atsir
as-Syadziliyah:
وقد ذكر بعض العارفين أنها جربت مرارا
وأهلك الله بها أفرادا من الجبابرة المتمردين والظلمة الباغين ، وإياك والدعاء على
من لم يستحق بالوجه الشرعي فتدعو عليه لحظ نفس فيرجع وبال الدعاء عليك -وقد يدعي
بها على الأعداء الباطنة المانعة من سبيل الرشاد السالكة سبيل المخالفة والعناد ،
فيقصدهم في الدعوة وعند ذكر الأعداء، فافهم هذا التنبيه
“Sebagian orang arif menjelaskan bahwa
Hizib Nashar berulang kali
mujarab. Dengan perantara hizib ini, Allah menghancurkan kaum yang
sewenang-wenang yang durhaka dan orang-orang zalim yang melampaui batas.
Janganlah engkau memanfaatkan doa ini untuk menyerang orang yang tidak berhak
secara syara’, maka doa seperti ini hanya bersifat menguntungkan diri sendiri
dan akibatnya akan kembali pada engkau sendiri. Doa ini terkadang pula
ditujukan atas musuh yang bersifat samar (Jin, Setan) yang mencegah dari jalan
petunjuk dan merambah jalan yang berbeda dan menyeleweng dari ketentuan syara’.
Maka seseorang dapat menertentukan pada mereka (musuh yang samar) saat berdoa
dengan hizib ini dan tatkala mengucapkan kata al-A’da’ (musuh) yang terdapat
dalam Hizib Nashar. Maka pahamilah keterangan penting ini”
(Syekh Ahmad bin Muhammad bin ‘Ibad al-Mahalli, al-Mafakhir al-‘Aliyah fi
al-Ma’atsir as-Syadziliyah, hal. 213, Cet. Al-Maktabah al-Azhariyah li
at-Turats).
Musuh yang patut
untuk dibentengi dengan membaca hizib ini semestinya adalah mereka yang
menghalau perjuangan kita dalam berdakwah meluhurkan agama Islam atau dalam
melaksanakan kewajiban syara’. Baik musuh yang
bersifat dzahir, seperti manusia atau musuh yang bersifat samar, seperti jin
dan setan.
Syarat utama dalam membaca hizib ini
adalah membaca terlebih dahulu bacaan “Hasbunallahu wa Ni’mal Wakil” sebanyak
450 kali. Lalu selanjutnya membaca Hizib Nashar. Selain itu, membaca Hizib Nashar harus
dilakukan dengan khusyu’ dan rendah diri saat serta menghadirkan tujuan yang
dimaksud pada saat pertengahan membaca hizib.
Sedangkan tata
cara mengamalkan Hizib Nashar cenderung dapat diamalkan dengan berbagai cara,
sesuai dengan petunjuk dari orang yang mengijazahkan hizib ini (mujiz).misalnya
dengan cara berikut:
Pertama, dibaca seperti halnya wirid
sehari-hari dengan membaca saat pagi dan sore hari. Caranya
adalah saat pagi hari membaca “Hasbunallahu wa Ni’mal Wakil” 450 kali, lalu
setelah itu membaca doa hizib ini tiga kali atau satu kali. Begitu juga hal
demikian sama halnya dilakukan tatkala sore hari.
Kedua, wirid ini juga dapat mendatangkan
kewibawaan dengan melakukan cara berikut, setiap setelah shalat lima waktu
membaca “Hasbunallahu wa Ni’mal Wakil” 450 kali, lalu membaca hizib ini
sebanyak tiga kali. Membaca dengan cara demikian dilakukan
secara istiqamah.
Ketiga, bagi orang yang dikuasai oleh musuh
atau oleh orang yang menzaliminya, maka hizib ini diamalkan dengan cara
berikut, setelah melaksanakan shalat Isya’, berwudhu dan berdiri kembali untuk
melaksanakan shalat hajat sebanyak dua rakaat. Selanjutnya membaca
“Hasbunallahu wa Ni’mal Wakil” 450 kali lalu membaca hizib ini sebanyak tujuh
kali dalam satu kali duduk. Pengamalan demikian terus dilakukan setiap malam, insyaallah atas seizin
Allah ia akan dibebaskan dari belenggu musuh.
Semoga kita dapat
istiqamah mengamalkan hizib ini dengan penuh kekhusyu’an, sehingga kita
mendapatkan faedah dari hizib ini serta dikaruniai barokah dari penyusun Hizib
Nashar. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.
Sumber: di sini
0 comments:
Post a Comment